PT. Adicipta Hasta Mulia

Kami spesialisasi Top Table+Zink untuk Kitchen set dan counter Top. Lebih lanjut click more >>

Multimedia

product 1

Proin eleifend quam eu purus aliquet scelerisque. Sed non nibh a urna tristique vestibulum.

Customizations

product 1

Morbi suscipit, nisl eget porttitor hendrerit, arcu sapien cursus enim, id luctus felis metus urna.

Kamis, 21 April 2011

Peranan Matrik Dalam Normalisasi



Jika Anda adalah sesorang yang menggeluti bidang IT, tentu Anda sudah tidak heran lagi dengan apa yang disebut dengan normalisasi. Normalisasi adalah proses pemecahan tabel yang komplek sehingga terbebas

dari anomali-anomali seperti :


1. Anomasi Insert, ketidakonsistenan yang terjadi pada saat penambahan data

2. Anomali Delete, ketidakonsistenan yang terjadi pada saat penghapusan data

3. Anomali Update, ketidakonsistenan yang terjadi pada saat pembaruan data


Sebelum saya lanjutkan, ada baiknya anda memahami sedikit konsep berikut :


PADA DATABASE TRADISIONAL

Pada system database tradisional, data ditulis pada sebuah kertas baik berupa buku nota atau sebagainya. System ini dapat Anda temui pada beberapa toko yang menulis setiap data barangnya pada sebuah buku barang/stok, menulis data konsumen pada buku konsumen dan sebagainya.


Pada sistem ini tentu saja sulit sekali bagi pemakai untuk menemukan data. Selain itu sering terjadi redudancy dan inkonsistensi yang menyebabkan kesalahan dala pengambilan keputusan kelak. Bagaimana itu semua dapat terjadi.? Perhatikan data dibawah ini yang kita ibaratkan sebuah buku :




Dari data diatas, saya rasa jelas sekali. Semakin tebal sebuah buku, maka kita akan kesulitan menemukan sesuatu data didalamnya. Nah..untuk redundancy, berdasarkan contoh diatas, nama konsumen, alamat konsumen ditulis berulang-ulang. Bila hal ini dilakukan, tentu saja menyebabkan pemborosan baik dari segi kertas maupun tinta. Dan.. hal ini memang harus dilakukan karena system tradisional tidak dapat menghubungkan data tersebut secara logika(akan dibahas kemudian). Bagaimana dengan inconsistency?? Berdasarkan contoh diatas, Anda dapat melihat harga penghapus yang seharusnya 1000 pada buku barang ditulis 1500 pada buku penjualan. Hal ini bisa saja terjadi karena faktor human error sehingga membuat pengguna menjadi bingung karena ada dua data harga yang berbeda pada periode waktu yang sama. Atau bisa saja jika dalam buku penjualan alamat konsumen yang sama ditulis berbeda-beda. Inilah yang dinamakan ketidak konsistenan data.


PADA DATABASE RELATIONAL

Pada database ini, sebenarnya hampir sama dengan Konsep Pada Database Traditional. Hanya saja pada database ini beberapa data dapat dihubungkan secara logic. Karena dalam konsep ini system telah menggunakan KOMPUTER, maka terminology buku yang kita gunakan pada konsep ini kita ganti menjadi TABEL  Sebagai contoh Anda dapat menampilkan data yang sama seperti buku penjualan dimana data tersebut sebenarnya berasal dari tabel barang, konsumen dan penjualan itu sendiri (sampai tahap ini kita belum membahas normalisasi)


Dari struktur table penjualan diatas, kita dapat menampilkan data yang sama seperti BUKU PENJUALAN. Bagaimana hal itu terjadi.?? Hal itu dapat terjadi karena data-data didalam komputer dapat dihubungkan secara logika ibarat kita mengabungkan buku-buku tersebut berdasarkan kode kunci yang ada. Baiklah kita ambil contoh saja untuk bari pertama untuk BUKU PENJUALAN.




Dari gambar diatas, kita tidak perlu mendefinisikan nama konsumen dan nama barang karena kedua data tersebut akan dihubungkan secara logika yang diambil berdasarkan kode yang sama. Misal data K01 akan merujuk pada nama Acong. Logika tersebut mirip sekali dengan penggabungan beberapa buku pada kasus tradisional untuk mencari data yang sejajar berdasarkan kode, hanya saja disini kita dapat menyeleksi data mana yang ingin ditampilkan.



Dari gambar diatas, kita tidak perlu mendefinisikan nama konsumen dan nama barang karena kedua data tersebut akan dihubungkan secara logika yang diambil berdasarkan kode yang sama. Misal data K01 akan merujuk pada nama Acong. Logika tersebut mirip sekali dengan penggabungan beberapa buku pada kasus tradisional untuk mencari data yang sejajar berdasarkan kode, hanya saja disini kita dapat menyeleksi data mana yang ingin ditampilkan.



KONSEP MATRIK DAN NORMALISASI
Apa itu Matrik.?? Matrik adalah perhitungan dimensi. Contoh : 




Tabel diatas kita hitung sebagai Matrik 4x3 dengan total beban adalah 12. Lalu apa hubungannya denga normalisasi.? Untuk normalisasi 1 jelas ini sangat jelas hubungannya. Perhatikan contoh berikut pada penjualan enceran seperut kasus minimarket berikut :


     
     Total beban = 3x4 = 12

Grand Total Beban = 6 + 12 = 18

Oke.. dari ilustrasi diatas dapat kita lihat bentuk normalisasi diatas memakan beban sebesar 18. Namun bentuk diatas terkadang menjadi masalah bila kebanyakan konsumen hanya membeli sebuah (satu) item sehingga memboros ruang penyimpanan (misalnya pada kasus penjualan motor, mobil atau voucher). 


   

  Total beban = 1x4 = 4

Grand Total Beban = 3 + 4 = 7

Dari kasus umum diatas dapat kita ketahui jika konsumen hanya membeli sebuah produk saja, maka akan memboros sebesar 7 matrik. Bagaimana jika kita bandingkan dengan denormalisasi table berikut :   


Grand Total Beban = 6

Dari gambar diatas, dapat Anda lihat bahwa dengan denormalisasi tabel, maka kita akan menghemat 1 matrik penyimpanan. Hal ini tentu saja boleh ita lakukan jika memang konsumen kita kebanyakan hanya membeli sebuah item dalam satu kali transaksi walaupun tidak menutup kemungkinan untuk pembelian secara partai (dalam kasus pembrorongan mobil oleh instansi pemerintah atau swasta). Jadi.?? Yang mana donk yang kita gunakan.?? Jawaban saya adalah TERSERAH ANDA.. yang penting tergantung dari kecenderungan pembelian dalam 1 transaksi. hahaha..

Nah.. sekian dulu ulasan saya kali ini. Be creatif, Be Inovatif, Keep Creation.        




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maturnuwon...